Keinginan Arab Saudi untuk meningkatkan level kompetisi profesional dijalankan dengan sungguh-sungguh, terutama melalui perekrutan sejumlah bintang dari Liga Inggris. Tidak hanya pemain, Liga Saudi juga berkiblat penuh kepada Inggris dalam pengelolaan kompetisi demi mengejar status sebagai salah satu dari 10 liga terbaik di dunia. Roberto Firmino memilih bergabung dengan Al-Ahli, tim promosi Liga Saudi setelah tidak memperpanjang kontrak dengan Liverpool. Ia mengikuti jejak kiper asal Senegal, Edouard Mendy, yang telah lebih dulu hijrah dari Inggris ke Saudi untuk membela Al-Ahli. “Saya selalu membela tim besar. Sekarang saya bermain untuk Al-Ahli,” kata Firmino dalam video pengenalan dirinya sebagai pemain Al-Ahli, Rabu (5/7/2023).
Meskipun berstatus sebagai tim promosi, Al-Ahli merupakan salah satu klub dari lima klub paling berpengaruh di Saudi bersama Al-Hilal, Al-Ittihad, Al-Nassr, dan Al-Shahab. Al-Ahli telah mengoleksi empat trofi Liga Saudi selama 86 tahun berdiri. Cristiano Ronaldo (tengah) merayakan golnya ke gawang Al-Shahab pada laga Liga Arab Saudi di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, 23 Mei lalu. Di musim debutnya, Ronaldo mencetak 14 gol untuk Al-Nassr.
AFP/FAYEZ NURELDINE
Cristiano Ronaldo (tengah) merayakan golnya ke gawang Al-Shahab pada laga Liga Arab Saudi di Stadion Al-Awwal Park Riyadh, 23 Mei lalu. Di musim debutnya, Ronaldo mencetak 14 gol untuk Al-Nassr. Dengan kepindahan dua pemain itu ke Al-Ahli yang bermarkas di kota Jeddah, maka klub-klub Saudi telah mendatangkan enam pemain asal Liga Inggris yang diakui kompetisi terbaik di dunia. Eksodus itu dimulai oleh Cristiano Ronaldo yang membela Al-Nassr, Januari lalu, setelah memutus kontrak dengan Manchester United.
Selain itu, Ruben Neves dan Kalidou Koulibaly menandatangani kontrak dengan Al-Hilal, pemilik empat gelar juara Liga Champions Asia. Kemudian, N’Golo Kante mengikuti jejak kompatriotnya di tim nasional Perancis, Karim Benzema, yang melanjutkan karier bersama Al-Ittihad, juara bertahan Liga Saudi.
Keempat tim yang telah sukses belanja pemain di Liga Inggris itu dimiliki oleh Dana Investasi Publik (Public Investment Fund/PIF) yang dikuasai oleh Pangeran Saudi Mohammed bin Salman. PIF memegang 75 persen di empat klub legendaris yang berasal dari dua kota terbesar di Saudi itu, yakni Riyadh (Al-Hilal dan Al-Nassr) dan Jeddah (Al-Hilal dan Al-Ittihad).
Tak hanya pemain, klub Saudi juga mendatangkan pelatih dari Inggris. Legenda timnas Inggris, Steven Gerrard, telah bersedia melanjutkan karier kepelatihannya bersama Al-Ettifaq yang mengakhiri musim 2022-2023 di peringkat ketujuh dan 16 kontestan. Mulai musim 2023-2024, divisi tertinggi Liga Saudi diikuti 18 klub. Tanpa diragukan, kehadiran Gerrard akan menjadi tambahan dan peningkatan besar bagi liga kami,” kata Presiden Al-Ettifaq Khalid al-Dabal dilansir laman klub.
Menangani Al-Ettifaq menjadi kesempatan Gerrard untuk membenahi citranya sebagai pelatih yang ternodai karena dipecat oleh Aston Villa, Oktober 2022. Padahal, Gerrard datang ke Villa dengan predikat juara Liga Skotlandia bersama Glasgow Rangers. Peluang Gerrard itu amat terbuka. Ia bisa meniru rekam jejak Nuno Espirito Santo. Juru taktik asal Portugal itu dipecat Tottenham Hotspur pada 2021, kemudian membawa Al-Ittihad mengakhiri puasa gelar liga selama 14 tahun.
Baca Juga : 5 Pemain Terbaik Yang Pernah Dilatih Sir Alex Ferguson
Sejatinya, Gerrard bukan satu-satunya pelatih di Inggris yang diincar klub Saudi. Manajer Fulham Marco Silva telah menolak tawaran untuk menangani Al-Hilal.
erburuan klub Saudi di Inggris belum berakhir. Al-Nassr masih membuka pintu untuk merekrut Hakim Ziyech dari Chelsea. Awal pekan ini, transfer itu telah batal karena Ziyech tidak lulus tes medis. Selain Ziyech, Al-Nassr juga tengah bernegosiasi dengan penyerang sayap Crystal Palace, Wilfried Zaha. Adapun Al-Hilal siap membujuk gelandang kreatif Manchester City, Bernardo Silva, untuk bergabung dengan rekannya di timnas Portugal, Neves.
Pembenahan manajemen
Mendatangkan pemain dan pelatih dari Liga Inggris merupakan langkah awal bagi ambisi Liga Saudi untuk menjadi kompetisi 10 besar di dunia. Mimpi itu tercantum dalam laman resmi Liga Saudi.
Tidak hanya kualitas persaingan, Liga Saudi ingin meningkatkan teknik permainan tim, sisi komersial liga, finansial klub, dan meraih daya tarik media lebih besar. Twenty First Group, agensi intelijen olahraga (sports intelligence), pada https://smakcygowa.id/ Juni 2023, menempatkan Liga Saudi di peringkat ke-54 dalam ranking liga sepak bola di dunia. Posisi itu telah naik empat peringkat dibandingkan, akhir 2022 lalu.
Sebagai contoh, Liga Saudi musim lalu disiarkan di 45 negara setelah Al-Nassr mendatangkan Ronaldo. Padahal, di putaran pertama edisi 2022-2023, kompetisi yang berada di peringkat pertama koefisien Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) itu hanya disiarkan di negara-negara Jazirah Arab. Pengelolaan hak siar internasional Liga Saudi pun telah diserahkan kepada IMG yang selama ini menjadi mitra FIFA, UEFA, Komite Olimpiade Internasional, NBA, dan UFC. Upaya itu demi meningkatkan pemasukan dari hak siar untuk target pasar di Asia, Eropa, dan Afrika.