Diego Maradona, Aktor Di Balik Kejayaan Napoli Era 1980-an

Diego Maradona, Aktor Di Balik Kejayaan Napoli Era 1980-an

smakcygowa.id – Dunia sepakbola sekarang berdukacita secara berpulangnya salah satunya pakar sepakbola dunia asal Argentina, Diego Maradona. Aksinya yang mempesona sebagian besar orang di penjuru dunia dengan “Gol Tangan Tuhan” nya di gelaran Piala Dunia 1982 jadi titik kembali kebangunan karier beliau sekalian jadi momen kebangunan Napoli di sepakbola Italia, bahkan juga ikut serta mengusung karisma Liga Italia sebagai salah satunya acuan sepakbola dunia.

Dedikasi Maradona ke Napoli tidak harus disangsikan kembali. Dikutip Informasi KBB, beliau sebelumnya pernah mengaku ditawarkan oleh salah satunya club asal Perancis, Olympique Marseille, pas ketika Napoli memenangkan Piala UEFA pada musim persaingan 1988/89. Tetapi penawaran itu ditolak karena adanya loyalitas dengan pendukung setia club yang sudah membesarkan namanya.

Selainnya bawa pulang piala Piala UEFA 1988/89, Maradona sukses mengantar Napoli raih scudetto Serie A sepanjang dua musim beruntun (1986/87 dan 1987/88), tetapi pada dua musim selanjutnya (1988/89 dan 1989/90) prestasi Napoli turun dan cuma sanggup capai posisi runner-up. Pada tangan Maradona juga, Napoli sebelumnya pernah raih titel juara Coppa Italia pada musim 1986/87.

Prestasi pribadi Maradona di ajang sepakbola Italia termasuk sukses. Beliau mencatat portofolio sebagai pembuat gol paling banyak pada persaingan Serie A dengan catatan 15 gol dalam satu musim. Beragam penghargaan dicapai beliau, seperti Guerin d’Oro sebagai pemain dengan peringkat terbaik menurut majalah Italia, Guerin Sportivo.

Tetapi, tidak berarti kedahsyatan beliau tidak terlepas dari pro-kontra. Napoli sebelumnya pernah berulang-kali memberi denda ke beliau karena faktor indisipliner. Pucuknya di tahun 1991, beliau dikeluarkan dari Napoli karena dipastikan bisa dibuktikan memakai doping dan diskors dari pro-scene sepakbola sepanjang 15 bulan.

Baca Juga : Andre Onana Tidak Lebih Baik Dari David De Gea !

Menjelang akhir hayatnya, Maradona seperti dikutip Informasi KBB sebelumnya sempat ucapkan pesan terakhir kalinya untuk Presiden Napoli saat beliau bermain untuk club itu, Corrado Ferlaino. Beliau ucapkan rasa terima kasihnya ke salah satunya figur yang berjasa mengusung karier beliau pada periodenya.

Menurut info dari Ruangan Jelas, beberapa penggemar dari Napoli bergabung pada Rabu malam, 25 November 2020, untuk memberi penghormatan paling akhir untuk legenda club kecintaan mereka yang wafat pada usia 60 tahun karena serangan jantung. Dalam info yang didapat media Perancis, RMC, seperti dikutip Ruangan Jelas, Presiden Napoli sekarang ini yaitu Aurelio de Laurentis sedang pertimbangkan untuk menambah nama “Diego Maradona” sebagai nama stadion untuk basis Napoli. Gagasan itu langsung disepakati oleh Walikota Naples, Luigi de Magistris, sebagai representasi dari Pemerintahan Kota Naples sebagai pemilik stadion itu.

Cerita Runtuhnya Karier Diego Maradona, Legenda Sepak Bola Dunia

Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, dikenali perjalanan profesi hebatnya sepanjang masih aktif bermain. Akan tetapi, sebetulnya banyak peristiwa di mana profesinya menurun dan dicap tidak berhasil. Diego Maradona wafat pada Rabu (25/11/2020) waktu di tempat. Dia alami penyakit serangan jantung di tempat tinggalnya, di teritori Buenos Aires.

Sepanjang profesinya, Maradona memetik sukses manis bersama Boca Juniors, Barcelona, dan Napoli. Dia bawa Tim nasional Argentina memenangkan Piala Dunia 1986. Pada Piala Dunia 1986 Meksiko, Diego Maradona keluar sebagai pemain terbaik. Dia cetak 5 gol, dan satu salah satunya diingat sampai sekarang ini, yaitu gol Tangan Tuhan ke gawang Inggris yang dijaga Peter Shilton.

Di Napoli, dia memberi dua titel juara Liga Italia Serie A pada 1987 dan 1990. Maradona bawa team berjuluk Il Partenopei juara UEFA Cup 1989. Di lain sisi, Diego Maradona tidak langsung selalu sukses dalam profesinya. Ada banyak peristiwa di mana si pakar itu alami ketidakberhasilan. Berikut kami meringkasnya.

Pro-kontra Tangan Tuhan

Buat sebagian besar supporter Tim nasional Inggris, gol Tangan Tuhan Diego Maradona akan diingat sebagai pro-kontra dan kejahatan paling besar. Pada perempat final Piala Dunia 1986, dia membuat The Three Lions luruh karena laganya. Selesai laga, Diego Maradona mengumumkan golnya dengan panggilan The Hand of God atau Tangan Tuhan. https://smakcygowa.id/

Kalah di Piala Dunia 1990

Saat nama Diego Maradona sedang bergema, dia tidak berhasil mengulang kemasyhuran di Piala Dunia 1990 Italia. Perjalanan Tim nasional Argentina tidak mulus. Mereka kalah atas Kamerun di partai pembuka, dan menang dengan tidak memberikan keyakinan dari Yugoslavia dan Italia. Argentina kalah atas Jerman Barat. Prihatinnya, Diego Maradona alami luka.

Penyimpangan Narkotika, Permasalahan Keluarga, dan Kesehatan

Sesudah 1990, beragam permasalahan terus mendekati Diego Maradona. Ia sebelumnya pernah dijatuhi hukuman dilarang bermain sepak bola sepanjang 15 bulan sesudah positif konsumsi kokain. Pada Piala Dunia 1994, Maradona dilarang lagi tampil karena kedapatan ada zat terlarang di badannya. Lantas pada 1998, dia dipenjara karena terturut kasus kriminil.

Tidak sampai di sana, Maradona diberitakan tidak patuh pajak waktu meniti karier di Italia. Yang paling kronis, dia ketagihan narkotika dan alkohol. Buah dari style hidupnya yang tidak baik, di awal 2000, dia mulai sakit-sakitan. Pada 2004, dia sebelumnya sempat alami penyakit serangan jantung.

Gagal Sebagai Pelatih Argentina pada Piala Dunia 2010

Maradona tampil jadi pelatih Argentina pada Piala Dunia 2010. Walau bawa Lionel Messi dkk. bisa lolos dari babak group, Team Tango dihajar Jerman 0-4 pada perempat final.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *