Ini Langkah Kerja Sekolah tinggi Barcelona, La Masia

Ini Langkah Kerja Sekolah tinggi Barcelona, La Masia

smakcygowa.id – Barcelona populer dengan sekolah tinggi yang sekian tahun hasilkan beberapa bintang hebat dunia. Dimulai dari zaman Antonio Olmo sampai Lionel Messi, Blaugrana sukses jadi team tersukses di Spanyol sampai ini hari.

Sejarah Berdirinya La Masia

La Masia, sekolah tinggi dari FC Barcelona sah berperan sebagai pusat pembimbingan pemain muda di tahun 1979. Awalnya, bangunan ini adalah perumahan pertanian kuno yang telah ada semenjak 1702. Selainnya untuk tempat latihan, La Masia adalah asrama dan sekolah sama dengan pesantren di Indonesia. Pada 30 Juni 2011, bangunan lama ini tidak pakai kembali oleh Barcelona. Tetapi peranan La Masia masih sama dan beralih ke Menciutat Esportiva Joan Gamper. Joan Gamper sendiri ialah seorang pelaku bisnis asal Swiss sebagai pendiri club FC Barcelona pada 29 November 1899. Sekarang, Menciutat Esportiva Joan Gamper ialah pusat latihan dan sekolah tinggi untuk FC Barcelona. Jarak Menciutat Esportiva Joan Gamper ke stadion khusus FC Barcelona, Camp Nou memiliki jarak sekitaran 8,8 km. Walaupun bangunan La Masia tidak berperan tapi pemakaian nama La Masia tetap jalan sampai ini hari sebagai referensi ke sekolah tinggi FC Barcelona. Sekolah tinggi Barcelona ini memuat sekitaran 300 pemain muda dari beragam barisan usia, baik lelaki atau wanita. Barcelona ini memiliki 15 pemandu talenta di wilayah Katalunya, 15 di Spanyol dan 10 di penjuru dunia. Sesudah Blaugrana mengambil beberapa pemain muda ini, selanjutnya mereka akan dilatih oleh beberapa pelatih berkualitas yang memiliki status sebagai bekas pemain sepak bola professional.

Dampak Kental Johan Cruyff dan Sepak Bola Belanda

Johan Cruyff, legenda sepak bola Belanda dan Barcelona, memiliki dampak besar dalam berdiri dan mengembangnya La Masia, sekolah tinggi Barcelona. Pada dasarnya, dia ingin Blaugrana memiliki mekanisme pembimbingan pemain yang berkesinambungan. Tetapi, beberapa pemain muda ini disiapkan jadi manusia yang utuh, yakni memiliki jiwa kerendahan hati yang lebih tinggi dan santun sopan. Karena anjuran dan keinginan dari Cruyff, Barcelona membangun La Masia dengan beberapa nilai tersebut. Untuk info, di era 1980-an, Barcelona alami kritis keuangan dan prestasi. Hal tersebut berbeda saat Cruyff masuk sebagai manager pada 1988. Memercayakan beberapa pemain muda dari sekolah tinggi, FC Barcelona mengganas.

Barcelona memenangkan La Liga Spanyol sepanjang 4 musim beruntun di bawah Cruyff (1990-1994), tidak ketinggal dengan 1 European Cup (saat ini UEFA Champions League) pada 1992, lalu Copa del Rey 1990, selanjutnya ada 3 Supercopa de Espana, 1 Cup Winners’ Cup, dan 1 UEFA Super Cup. Bukan hanya piala, Cruyff memberi peninggalan berbentuk jati diri FC Barcelona. Berikut ini ialah penjabaran jati diri itu.

Baca Juga : Pemain Juventus dengan Nilai Pasar Termahal

Filosofi Bermain FC Barcelona

Secara filosofi bermain, dia menyatukan style bermain Belanda (keseluruhan football) dengan karakter pemain Spanyol yang berteknik tinggi. Keseluruhan football adalah style bermain-main dengan tujuan serang, kuasai bola sepanjang kemungkinan, perputaran bola cepat, penggantian posisi beberapa pemain yang fleksibel, bertahan di dalam atas atau menekan musuh (pressing) dan mengaplikasikan garis offside yang lebih tinggi.

Dalam pada itu, Spanyol populer akan beberapa pemainnya yang berteknik tinggi: ketepatan umpan tinggi, suka membuat umpan satu sentuhan, membawa bola melalui musuh, dan gesit. Tetapi, kekurangan pemain Spanyol umumnya ialah bentuk badan yang condong pendek daripada negara besar Eropa yang lain. Gabungan keseluruhan football dengan beberapa pemain Spanyol berikut yang selanjutnya kita mengenal dengan panggilan tiki-taka.

Dengan berpadu di asrama semenjak belia, Cruyff ingin beberapa pemain muda telah dimasukkan sudut pandang untuk bela Barcelona pada masa datang. Disamping itu, semua skema Barcelona dari barisan usia sampai dewasa juga sama: 4-3-3 serang dengan gabungan 3-4-3, bergantung keadaan bermain di atas lapangan. Selanjutnya, Cruyff ialah figur penemu skema latihan rondo atau kucing-kucingan dalam istilah Indonesia.

Rondo sendiri adalah latihan kepenguasaan bola di mana 1 atau beberapa pemain di tengah-tengah berusaha mengambil lagi bola yang terkuasai. Jadi tidak bingung jika Barcelona sekarang jadi team tersukses di Spanyol dari sisi piala major (97, per Desember 2021). Gelar paling keren tentu saja ialah 26 La Liga dan 5 Champions League. Blaugrana ada 2 gelar di atas team paling sukses kedua di Spanyol, Real Madrid.

Sarana Sekolah Tinggi FC Barcelona

Untuk info, Barcelona bukan hanya terbagi dalam team sepak bola. FC Barcelona memiliki team bola basket, bola tangan, peruntungan es, peruntungan rol, futsal, dan rugby. Karena itu, Menciutat Esportiva Joan Gamper sediakan semua sarana untuk mendukung olahraga-olahraga itu. Peningkatan dan perbaikan pusat FC Barcelona itu selesai pada 2011 dan makan biaya 68 juta euro (sekitaran Rp 1 triliun). Dengan pembangunan besar, karena itu sekolah tinggi Barcelona ini jadi makin eksklusif. Ada 9 lapangan sepak bola dengan perincian 5 lapangan hijau alami, 4 lapangan hijau sintetis, dan 1 lapangan sepak bola mini. Selanjutnya, ada 1 paviliun olahraga yang sanggup mengadakan 3 cabang sekalian, yakni bola basket, bola tangan dan futsal, sanggup memuat sampai 472 pemirsa. Belum juga ada 1 gedung tribune dengan 1 lapangan, lantas ada 1 gedung service (termasuk catering tim), 3 pusat kesehatan alias gym, 2 ruangan pertemuan jurnalis, 4 ruang bantuan pertolongan pertama, 1 gedung ruangan mengganti, tempat latihan penjaga gawang, tempat faktor tehnis, sebuah kolam renang, dan sauna untuk pengobatan luka. Saat sebelum team sekolah tinggi berpindah ke Menciutat Esportiva Joan Gamper, mereka awalnya memakai sarana stadion FC Barcelona, yakni Camp Nou, untuk latihan dan berlaga. Bangunan khusus Menciutat Esportiva Joan Gamper ini ialah sejumlah 6.000 mtr. persegi dan sanggup memuat sampai 85 pemain muda Barcelona. Beberapa pemain muda ini tidak hanya terbatas dari cabang sepak bola saja, tetapi semua cabang olahraga.

Stadion FC Barcelona Selainnya Camp Nou

FC Barcelona populer dengan stadion Camp Nou-nya. Camp Nou ialah stadion sepak bola paling besar di Eropa. Lantas, Camp Nou adalah stadion sepak bola paling besar keempat di penjuru dunia. Dengan kemampuan sebesar 99.354 pemirsa, lumrah Camp Nou masuk ke barisan tersebut. Tetapi, Barcelona memiliki 2 stadion lain. Pertama ialah Mini Estadi atau Miniestadi, stadion memiliki 15.276 tempat duduk. Jarak Camp Nou ke Miniestadi cuma 1,7 km. Miniestadi ini ialah basis dari FC Barcelona B, FC Barcelona Femeni (team sepak bola wanita), dan Juvenil A. Selainnya Miniestadi, ada juga Johan Cruyff Fase. Untuk mengenang legenda Barcelona, Johan Cruyff, karena itu berdirilah stadion ini pada 2019. Pengesahan Johan Cruyff ini juga jalan dengan laga pertemanan di antara Barcelona U19 menantang Ajax Amsterdam U19. Ke-2 team ini ialah tempat di mana Cruyff jadi legenda. Score usai 0-2 untuk kemenangan Ajax. Dalam pada itu, berlainan dengan Miniestadi yang jaraknya dekat sama Camp Nou, lokasi Johan Cruyff Fase ini tambah dekat ke Menciutat Esportiva Joan Gamper (250 mtr.). Selainnya 2 stadion sepak bola, FC Barcelona memiliki tempat indoor atau tertutup. Tempat itu namanya Palau Blaugrana, stadion tertutup dengan kemampuan 7.585 pemirsa untuk team basket, bola tangan, peruntungan rol dan futsal. Lokasi Palau Blaugrana ini berada di tengah Camp Nou dan Miniestadi. https://smakcygowa.id/

Adat Pemain Muda Sekolah tinggi di Club FC Barcelona

Saat masuk sebagai pelatih Barcelona B pada 2007, Pep Guardiola mengubah mekanisme promo pemain muda ke team senior. Saat seorang pemain telah sukses tembus team Barcelona B, karena itu dia akan melalui 3 set yang telah Guardiola rancang. Set pertama, pemain akan memperoleh porsi perputaran main di Barcelona B. Selanjutnya set ke-2 , pemain ini harus pahami peranan keutamaan di team dan pahami harapan yang dia punyai secara pribadi dan kohesi team. Lantas set ke-3 atau paling akhir, si pemain telah memahami jika dia ialah pemain kunci di Barcelona B. Beberapa pemain kunci ini sudah tentu akan kenakan ban kapten dengan berganti-gantian. Jika stabil dan semakin berkembang, beberapa pemain muda ini berpeluang bela team pokok Barcelona. Saat sebelum tembus sana, tentu saja beberapa pemain muda ini harus sukses tembus susunan team muda Barcelona. Agenda latihan pemain muda Barcelona ialah sehabis pulang sekolah. Dalam pada itu, Barcelona B sebagai team professional, latihan pada sore dan pagi hari.

Daftar Alumni Terbaik La Masia, Sekolah tinggi Muda FC Barcelona

Banyak pemain yang lahir dari mekanisme pembimbingan FC Barcelona yang memiliki karier berkilau di sepak bola, baik di Barcelona atau club lain. Berikut sejumlah kecil dari susunan pemain yang berhasil sukses di Barcelona. Pertama dan yang khusus ialah Lionel Messi. Sebagian besar pencinta sepak bola di dunia mengenalnya sebagai salah satunya pemain sepak bola terbaik selama hidup. Selanjutnya, masih satu angkatan dengan Messi, ada banyak rekanan La Pulga yang berkilau bersama Barcelona.

Mereka ialah Carles Puyol, Gerard Pique, Jordi Alba, Pedro Rodriguez, Victor Valdes, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Sergi Roberto, dan Bojan Krkic. Bahkan juga pada 2010, La Masia jadi kontributor 3 finalis Ballon d’Or. Ke-3 pemain itu ialah Messi, Xavi, dan Iniesta. Louis van Gaal bekas kepala pelatih Barcelona, bahkan juga sebelumnya pernah menjelaskan jika mimpinya ialah menyaksikan club Katalan ini mainkan 11 pemain dari La Masia. Mimpi van Gaal diwujudkan, tapi saat dia tidak jadi pelatih Barcelona. Ialah pada 25 November 2012 peristiwa monumental itu terjadi. Menit 13, Dani Alves harus keluar lapangan karena luka. Martin Montoya selanjutnya masuk dan membulatkan 11 pemain utama yang full dari La Masia. Mereka ialah Valdes, Montoya, Puyol, Pique, Alba, Busquets, Xavi, Iniesta, Cesc Fabregas, Pedro, dan Messi. Selainnya beberapa nama di atas, ada juga Guillermo Amor, Sergi Bajuan, Pep Guardiola, Francisco Carrasco, Tente Sanchez, Albert Ferrer, Antonio Olmo, Gabri Garcia, Oleguer Presas, dan Ramon Caldere yang mampu bermain minimum 100 performa di La Liga bersama Barcelona.

Musim ini, ada Ansu Fati, Gavi, Eric Garcia, Nico Gonzalez, Ez Abde, Alex Balde, dan Riqui Puig sebagai alumni La Masia yang masih tetap ada di FC Barcelona. Dengan semuanya yang ada, kelihatannya kita terus akan melihat alumni La Masia terus berkilau di dunia sepak bola.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *