Neymar Pindah ke Al Hilal, Penurunan Karir Sang Bintang ?

Neymar Pindah ke Al Hilal, Penurunan Karir Sang Bintang ?

smakcygowa.id – Keputusan bintang sepakbola asal Brasil, Neymar, untuk tinggalkan Paris Saint-Germain dan gabung dengan club sepakbola Arab Saudi, Al-Hilal, membuat terkejut dunia sepakbola. Enam tahun lalu, Neymar tinggalkan FC Barcelona untuk gabung dengan Paris St-Germain. Nilai transfernya waktu itu fenomenal, yaitu £200 juta (atau sama dengan Rp3,9 triliun)

Sekarang berumur 31 tahun, pemain depan itu akan beralih kembali. Ini kali ia tinggalkan dunia sepakbola Eropa – minimal untuk sekarang ini – dan gabung dengan beberapa pemain populer di Al-Hilal, club sepak bola Arab Saudi. Ia disampaikan akan terima upah sejumlah 150 juta euro (Rp2,5 triliun) /tahun di Al-Hilal, atau 6x lipat dari bayaran yang dia peroleh di PSG – sesudah tanda-tangani kontrak 2 tahun.

Tujuan khusus Neymar gabung waktu itu ialah supaya PSG raih piala elite Eropa, Liga Champions. Tetapi, dia dan beberapa rekannya tidak berhasil menjalankan pekerjaan tersebut. Posisi optimal PSG ialah saat capai final Liga Champions pada 2020. “Usaha itu gagal di mata banyak rekanan sebangsanya. Ia tinggalkan medan perang dengan keluar barisan sepakbola Eropa kelas tinggi,” kata ahli sepakbola Amerika Selatan, Team Vickery, ke Narsum.

“Neymar sendiri akan menyaksikan ini sebagai au revoir (sampai jumpa kembali) – kemungkinan tidak kembali lagi ke Paris St-Germain, tapi kembali lagi ke Eropa dalam kurun waktu 2 tahun – karena di saat ini susah untuk menyaksikan pilihan lain.” Perkembangan karir Neymar sepanjang profesinya yang penuh turun-naik. Narsum Sport memetakkan perjalanan profesi sepakbola Neymar dari Santos sampai ke Arab Saudi.

2009 – Kiprah Senior di Santos

Neymar mengawali profesinya di negara aslinya, Brasil. Dia tanda-tangani kontrak professional pertama kalinya dengan club Santos saat dia berumur 17 tahun. Ia jalani kiprah seniornya pada umur itu, saat dia datang sebagai pemain cadangan pada set ke-2 dalam kemenangan 2-1 menantang Oeste pada 7 Maret 2009. 1 minggu selanjutnya dia cetak gol pertama kalinya untuk Santos menantang Mogi Mirim dan menuntaskan musim dengan 14 gol dari 48 laga.

Baca Juga : 5 Pemain Brasil yang Gagal di Bersinar Bersama Real Madrid

2013 – Keberhasilan Barcelona dan Brasil

Sesudah menolong Santos memenangi Copa Libertadores pada 2011 – yang pertama semenjak 1963 – Neymar gabung dengan Barcelona sesudah diisukan akan gabung dalam beberapa club hebat Eropa. Bermain bersama Lionel Messi dan Luis Suarez dalam trio garis depan yang selanjutnya dikenali sebagai ‘MSN’, Neymar menolong raksasa Spanyol itu memenangi La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions pada musim ke-2 nya. Tidak lama sesudah gabung dengan Barcelona, Neymar menolong Brasil memenangi Piala Federasi FIFA dan dia dikukuhkan sebagai pemain terbaik kompetisi.

2014 – Kekecewaan Di Piala Dunia Brasil

Di saat itu, Neymar berkilau jelas. Dan, dengan Brasil jadi tuan-rumah Piala Dunia 2014, dia diprediksikan oleh beberapa orang akan tampil jadi pemain yang hendak pimpin negaranya ke arah kemasyhuran. Fotonya ada di mana saja sebelum serta sepanjang kompetisi berjalan. Tapi seluruh masyarakat Brasil meredam napas saat pada perempat final menantang Kolombia, Neymar jatuh menggenggam punggungnya kesakitan sesudah ia ditekuk oleh Juan Zuniga. Brasil menang 2-1, tapi itu harga mahal karena Neymar mangkir dari tersisa Piala Dunia karena tulang belakangnya rengat. Kondisi jadi lebih jelek di semi-final karena Brasil menanggung derita kekalahan malu-maluin 7-1 dari Jerman yang selanjutnya jadi juara Piala Dunia.

2016 – Musim Kemenangan Sang Bintang BRAZIL Mendapatkan Emas Di Olimpiade

Neymar, Messi, dan Suarez terus menjadi satu diantara trio striker sangat membahayakan dalam kompetisi club sepak bola. Pada 2015-16 mereka kerja sama untuk cetak 131 gol – paling banyak pada sebuah musim untuk trio striker dalam sejarah sepak bola Spanyol. Beberapa gol itu menolong Barcelona menuntaskan perolehan lokal, La Liga dan Copa del Rey, saat sebelum Neymar gabung dengan team Brasil untuk Olimpiade 2016 di Rio. 2 tahun sesudah lukanya yang menyebalkan di Piala Dunia, Neymar cetak gol penalti yang tentukan saat Brasil menaklukkan Jerman dalam beradu penalti. Neymar juga memenangi medali emas sepak bola Olimpiade putra pertama mereka. https://smakcygowa.id/

2017 – Kepindahannya Ke Prancis

Sesudah cetak 105 gol di dalam 186 permainan, Neymar jadi informasi khusus di dunia sepakbola internasional saat dia tinggalkan Barcelona untuk gabung dengan PSG sesudah persetujuan pencetak-rekor sebesar £200 juta pada 2017. Kiprahnya menantang Guingamp pada Agustus 2017 mendatangkan 1 gol dan satu kontribusi. Sekarang, dia jadi sisi dari trio striker kuat Kylian Mbappe dan Edinson Cavani, Neymar cetak 28 gol dalam 30 laga saat PSG memenangi serangkaian Ligue 1, Piala Prancis dan Piala Liga. Tetapi musimnya terpotong awal saat dia menanggung derita metatarsal rengat, yang pertama dari beberapa luka yang hendak menghantuinya saat di Paris.

2019-20 – Final Liga Champions Namun Masih Belum Mampu Juara

Sesudah 2 tahun bersama PSG, Neymar diisukan akan balik ke Barcelona dan musim panas 2019 dikuasai oleh isu mengenai kekuatan kepergiannya. Ia membuat geram PSG sesudah absen pada hari awal latihan pra-musim pada Juli, tapi pada akhirnya dia masih tetap ada di Paris. Walaupun luka memengaruhi lagi musimnya, dia menolong PSG memenangi Ligue 1 dan capai final Liga Champions untuk pertamanya kali, saat mereka kalah 1-0 dari Bayern Munich.

2021-23 – Pasang Surut Karir Menjelang Akhir

Neymar satu kali lagi bekerja sama dengan bekas rekanan segrupnya di Barcelona, Messi, saat bintang Argentina itu gabung dalam PSG pada Agustus 2021. Tetapi, musim itu menyebalkan untuk Neymar saat cuma cetak 13 gol dalam keseluruhnya persaingan – performnya yang terjelek semenjak berpindah ke Eropa. Bersama Messi dan Mbappe, Neymar terlihat temukan lagi performnya, dengan cetak dan menolong bikin 13 gol dalam lima laga liga pertama kalinya pada 2022-23, tapi pada Maret dia mangkir sampai musim akhir sesudah jalani operasi pergelangan kaki. Selanjutnya, kemenangan 4-3 menantang Lille pada Februari, di mana dia cetak gol ke-2 PSG, bisa menjadi laga terakhir kalinya untuk club tersebut.

Apakah Bakal Ada Kejutan Di Masa Mendatang Dari Sang Bintang ?

Dilihat sebagai keinginan besar Brasil, Neymar belum juga sukses pimpin negara itu ke arah keberhasilan Piala Dunia. Kepergiannya dari PSG munculkan tanda pertanyaan: apa gabungnya ia di Liga Saudi malah jatuhkan prestasinya? “Ia pasti dipandang menyebalkan, yang sebetulnya penilaian cukup kejam karena dia banyak luka,” kata Vickery.

“Tetapi kita harus ingat pria ini sudah cetak banyak gol untuk timnas Brasil seperti Pele. Itu bukan panggilan yang dibagi demikian saja. Itu telah dia kerjakan sepanjang bertahun, menjadi kemungkinan keinginan yang ditaruh kepadanya cukup sedikit terlampau tinggi. “Bahkan juga bila ia sebelumnya tidak pernah menyepak bola kembali, ada beberapa peristiwa luar biasa yang ia telah beri ke kita. Dan ia akan mengharap, baik itu di Arab Saudi, di sepakbola Eropa kelas tinggi dan di Piala Dunia selanjutnya, ada beberapa peristiwa luar biasa yang akan tiba.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *