Profil Lev Yashin, Kiper Legendaris Peraih Ballon d’Or Pertama Kali

Profil Lev Yashin, Kiper Legendaris Peraih Ballon d'Or Pertama Kali

smakcygowa.id – Lev Yashin kekal dalam sejarah sepak bola. Kiper legendaris Uni Soviet itu dapat disebut adalah salah satunya penjaga gawang terbaik selama hidup. Bagaimana tidak? Berdasarkan catatan FIFA, Yashin telah gagalkan sekitaran 150 sepakan penalti ke gawangnya. Dia adalah salah satu kiper yang dulu pernah dianugerahkan penghargaan Ballon d’Or.

Lev Ivanovich Yashin terlahir di Moskow, asal dari keluarga karyawan industri. Perang Dunia II memaksakan menjadi pekerja pabrik waktu berumur 12 tahun. Tetapi, karena kesehatannya terusik, dia stop bekerja pada umur 18 tahun dan dikirimkan ke Moskow. Di kota tersebut, dia mengawali profesi sepak bolanya.

Dinamo Moscow mengundangnya untuk gabung dengan team khusus mereka di tahun 1950. Di tahun itu, Yashin cuma bermain dalam dua laga Soviet Hebat League (Liga Uni Soviet). Dia harus menanti sampai tahun 1953 untuk main di team senior.

Untuk isi waktunya, Yashin merangkap sebagai penjaga gawang team peruntungan Dinamo sepanjang beberapa tahun. Ia sukses memenangi piala peruntungan es Uni Soviet di tahun 1953.

Klub Yang Jadi Saksi Hidup Sang Penjaga Gawang

Yashin habiskan semua profesi sepak bola profesionalnya dengan Dinamo Moscow dari tahun 1950 sampai 1970. Disini, dia dikenali sebagai tipe kiper kekinian, yang dihormati tidak hanya karena kedahsyatan di bawah garis gawang.
Dia ialah penjaga gawang pertama kali yang tidak takut bermain dan membawa bola seperti pemain outfield lain. Karena sangat baiknya langkah Yashin mengontrol kotak penalti, banyak yang mengatakan sebagai penjaga gawang merangkap libero Dinamo Moscow.

Kabarnya, langkah bermain pria kelahiran 22 Oktober 1929 ini yang selanjutnya diadopsi oleh beberapa kiper di zaman sepak bola kekinian. Kekuatan kiper tidak cuma dipandang dari kekuatan hentikan shooting.

Baca Juga : Profile Fillipo Inzaghi, Sang Pemilik Panggilan Super Pippo

Seorang penjaga gawang harus juga pintar atur pertahanan dan mahir membagikan bola. Bersamaan popularitasnya yang makin membubung, prestasi Dinamo juga memimpin Liga Uni Soviet. Mereka memenangkan lima titel juara Liga Uni Soviet dengan Yashin sebagai kiper.

Di tahun 1954, Yashin untuk pertamanya kali diundang ke timnas Uni Soviet. Tuah kiper handal ini merambat ke timnas Uni Soviet yang memenangi medali emas Olimpiade Musim Panas 1956 dan Piala Eropa 1960. Gelar sebagai juara Piala Eropa mereka capai sesudah melampaui Yugoslavia 2-1 di final yang berjalan di Paris.

Yashin main di tiga Piala Dunia, yakni di tahun 1958, 1962, dan 1966. Dia menulis empat laga tidak ada kecolongan dari 12 laga yang dimainkan diperputaran final Piala Dunia.

Kiper Yang Pertama Kali Memenangkan Ballon d’Or

Semua catatan fantastis itu membuat Yashin dinominasikan untuk Ballon d’Or atau penghargaan pemain terbaik dunia di tahun 1960 dan 1961. Pada dua edisi itu, dia tempati urutan ke-5 dan ke-4.

Yashin pada akhirnya dengan cara resmi dianugerahkan Ballon d’Or di bulan Desember 1963. Salah satunya performa terbaik di tahun itu ialah di laga bertema “Inggris menantang beberapa pemain terbaik dunia”.
Pada laga itu, dia lakukan sejumlah pengamanan fantastis yang pada akhirnya membuat dikenali sebagai “laba-laba hitam”.

Panggilan itu menempel dalam diri si kiper karena kenakan pakaian hitam yang unik dan kelihatan memiliki delapan lengan seperti satu ekor laba-laba yang membuat gawangnya susah ditembus. Hingga kini, Yashin ialah salah satu kiper yang dulu pernah jadi Pemain Terbaik Dunia. https://smakcygowa.id/

Walau tidak pernah memenangkan Piala Dunia, performa terbaik Yashin ialah saat pimpin team Uni Soviet untuk tampil Piala Dunia 1966. Pada kompetisi itu, Uni Soviet sanggup capai semi-final.

Semua pengabdiannya untuk timnas pada akhirnya usai di tahun 1971 di Moskow. Laga referensial yang diadakan khusus buatnya diselenggarakan di Stadion Lenin di Moskow didatangi 100.000 fans dan beberapa bintang sepak bola, termasuk Pelé, Eusébio, dan Franz Beckenbauer.

Sesudah pensiun sebagai pemain, Yashin tetap membaktikan dianya di club yang disayanginya, Dinamo Moscow. Dia habiskan nyaris 20 tahun memegang beragam posisi administratif di situ.
Di tahun 1986, Yashin harus kehilangan kakinya karena penyakit thrombophlebitis (seperti radang pembuluh darah). Dia wafat pada 20 Maret 1990 karena kanker lambung.
Untuk mengingati si legenda, sebuah patung perunggu disembahkan buatnya. Sampai sekarang, patung Lev Yashin itu dapat disaksikan di muka Stadion Dinamo di kota Moskow.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *