5 Pemain Brasil yang Gagal di Bersinar Bersama Real Madrid

5 Pemain Brasil yang Gagal di Bersinar Bersama Real Madrid

smakcygowa.id – Real Madrid dikenal selalu membawa talenta besar ke dalam skuatnya, tidak perduli berapa saja harga yang harus dikeluarkan. Termasuk salah satunya beberapa talenta dari Brasil. Tetapi entahlah mengapa, beberapa pemain dari Negeri Samba itu malah tidak berhasil bersinar di team juara 12 kali di Eropa tersebut. Sebenarnya, Real Madrid banyak melambungkan beberapa pemain Brasil populer. Contoh saja, Roberto Carlos, Marcelo, sampai Ronaldo de Lima sukses menjadi nyawa di dalam permainan Los Blancos.

Walau demikian, ada pula beberapa pemain Brasil yang tidak berhasil membuat dampak besar. Ini pasti jadi lampu kuning untuk Real Madrid yang kabarnya tertarik hadirkan Neymar Jr musim panas kedepan. Karena, beberapa nama yang gagal datang dengan harga yang lebih tinggi plus keinginan besar. Siapa saja pemain Brasil yang gagal di Real Madrid? Berikut daftarnya :

Emerson (2006-2007)

Pemain tengah tengah kuat yang dipanggil Puma itu berpindah ke Madrid sesudah kasus Calciopoli yang mengakibatkan degradasinya Juventus ke Serie B. Sang Nyonya Tua mau tak mau jual beberapa pemain termasuk Emerson yang gabung dengan Real Madrid dengan harga 16 juta euro. Pada periode mudanya di Serie A, ia gampang menjadi satu diantara pemain tengah terbaik di liga karena kekuatannya di tengah-tengah. Andilnya pada gelarScudetto AS Roma dan Juventus penting.

Tetapi, dia tidak bisa membuat lagi hal itu di Spanyol saat kerap berselisih pendapat dengan Pelatih Fabio Capello. Waktu itu, Capello coba masukkan David Beckham ke peranan baris tengah yang bermakna jika waktu bermain Emerson terbatasi. Walaupun dia mainkan 34 laga di semua persaingan musim itu (musim di mana Los Merengues mengusung gelar La Liga berdasar head-to-head yang lebih bagus dengan FC Barcelona), ia sebelumnya tidak pernah betul-betul memenangi penggemar dan ke AC Milan dengan harga enam juta euro pada musim selanjutnya.

Baca Juga : Oliver Kahn, Kiper Peraih Pemain Terbaik Piala Dunia Tahun 2002

Júlio Baptista (2005-2008)

Baptista gabung dengan Real Madrid pada musim 2005-2006. Dari sisi mengambil Robinho dan Sergio Ramos, pembelian Baptista sesudah tindakan yang mengagumkan di Sevilla pasti diharap akan semakin membuat Madrid mengganas. Musim pertama kalinya di Bernabeu campur baur karena ia dimainkan pada luar tempatnya untuk menolong kecerdasan Zinedine Zidane. Akhirnya, ia cuma sukses cetak 8 gol dalam kiprahnya di La Liga dan dipinjam oleh musim selanjutnya ke Arsenal.

Ia lagi ke Bernabeu di awal musim 2007-2008. Bersama Bernd Schuster, ia dipindah ke posisi sentralnya yang dicintai. Tetapi, tetap ia tidak berhasil tunjukkan kemampuan dan dipasarkan ke AS Roma pada musim selanjutnya.

Danilo (2015-2017)

Nampaknya cukup kasar untuk Danilo untuk ditempatkan dalam perincian ini. Tetapi ingat performa eksplosifnya di FC Porto, beberapa hal besar terang ditunggukan dari bek Manchester City itu sesudah berpindah pada harga 31,lima juta euro ke Madrid di tahun 2015. Di Porto, dia bermain seperti versus lebih tinggi dan cepat serupa rekanan senegaranya Roberto Carlos yang populer dan diyakinkan sebagai alternatif yang pantas untuk Alvaro Arbeloa. Tetapi malah ia tidak berhasil penuhi harapan, Dani Carvajal pada akhirnya tiba dan membuat tersisih dari tempa khusus. Sampai pada akhirnya, ia dilego ke Manchester City musim panas kemarin. Madrid sendiri lebih mempercayakan Carvajal yang sebetulnya kurang stabil daripada Danilo.

Kaka (2009-2013)

Cerita Kaka di Real Madrid terang cukup prihatin karena kerap diwarnai luka. Walau sebenarnya, jenderal baris tengah Brasil itu diprediksi gabung dengan club itu dalam persetujuan 68,lima juta euro pada tahun 2009. Kaka, bersama Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema semestinya jadikan Madrid mengerikan. Tetapi rangkaian luka membuat tidak berhasil keseluruhan di Bernabeu. Tidak banyak yang dapat dilaksanakan seorang pemain yang membuat AC Milan berjaya itu di Madrid. https://smakcygowa.id/

Di dalam 120 laga yang meliputi empat musim, bekas juara Ballon d’Or itu cetak cuma 29 gol dan 32 assist. Sebetulnya cukup bagus, hanya ia kerap luka yang membuat peluangnya di situ terbatas.

Robinho (2005-2008)

Pele sebelumnya sempat memandang figur Robinho sebagai penerus bermainnya. Saat sebelum Neymar mengorbit, Robinho digadangkan sebagai bintang Brasil selanjutnya yang hendak guncang dunia. Ia gabung dengan Los Merengues di tahun 2005 pada harga 24 juta euro dan mendapatkan jersey nomor 10 yang barusan dikosongkan oleh Luis Figo. Ia memiliki salah satunya kiprah terkesan dalam sejarah La Liga saat tiba pada menit ke-65 untuk gantikan Thomas Gravesen dengan hasilnya sementara 1-1.

Ia membawa bola dan melalui beberapa bek dan mengirim umpan manis ke Raul Gonzalez untuk cetak gol kemenangan dan disongsong baik oleh jurnalis dan fans. Di bawah Fabio Capello pada musim ke-2 nya, Robinho malah berkurang. Beberapa musim 2006-2007 dilalui Robinho cuma untuk alternatif dan mainkan peranan yang relatif tidak krusial dalam kemenangan La Liga Madrid tahun tersebut. Ia lebih mencolok waktu Bernd Schuster menggantikan musim selanjutnya dan menolong team menjaga gelar La Liga.

Tetapi, pola hidup, ketidakdisiplinannya ditambahkan kemauan presiden Ramón Calderon untuk bawa Cristiano Ronaldo dari Manchester United bermakna membuat Robinho terdepak. Ia dipasarkan ke Manchester City dengan harga 32,lima juta pounds pada batasan waktu transfer tahun 2008.

Jadwal Siaran Langsung Piala Super Eropa: Real Madrid vs Frankfurt di SCTV Hari Ini

Jadwal siaran langsung laga Piala Super Eropa 2022 antara Real Madrid vs Eintracht Frankfurt di SCTV hari ini, Kamis 11 Agustus 2022. Laga Real Madrid vs Frankfurt akan dimainkan di Olympic Stadium, kick-off jam 02:00 WIB.

Ini merupakan ulangan final European Cup tahun 1960 silam. Kali ini, Madrid datang mengusung status juara Liga Champions 2021/2022. Sementara itu, Frankfurt adalah kampiun Liga Europa.

Madrid sudah melakukan cukup pemanasan dalam pramusim mereka di Amerika Serikat. Sempat dipecundangi Barcelona 0-1, kemudian ditahan imbang Club America 2-2, pasukan Carlo Ancelotti akhirnya menumbangkan Juventus 2-0 melalui gol Marco Asensio dan penalti Karim Benzema.

Ketika tak ada banyak perubahan di skuad Madrid dibandingkan musim lalu, Frankfurt justru sebaliknya. Klub Jerman itu sejauh ini sudah melakukan banyak aktivitas transfer untuk membangun ulang skuad.

Selain membeli Jens Petter Hauge dari AC Milan, Frankfurt juga mendatangkan Mario Gotze dari PSV Eindhoven. Di laga nanti, eks Bayern Munchen dan Borussia Dortmund itu kemungkinan akan dipasang sebagai salah satu starter.

Jadwal Pertandingan

Real Madrid vs Eintracht Frankfurt
Stadion: Olympic Stadium
Jadwal: Kamis, 11 Agustus 2022
Pukul: 02.00 WIB
Siaran langsung: SCTV
Live streaming: Vidio

Statistik Real Madrid dan Frankfurt

  • Madrid akan memainkan final UEFA Super Cup mereka yang ke-8, sedangkan Frankfurt yang pertama.
  • Madrid sudah empat kali juara UEFA Super Cup, yakni pada tahun 2002, 2014, 2016, dan 2017. Mereka tiga kali jadi runner-up, yakni pada edisi 1998, 2000, dan 2018.
  • Koleksi 4 gelar UEFA Super Cup milik Madrid hanya kalah dari Barcelona dan AC Milan (masing-masing 5).
  • Madrid terakhir kali menjuarai UEFA Super Cup adalah pada tahun 2017. Waktu itu, Madrid mengalahkan Manchester United 2-1.
  • Frankfurt sudah memainkan pertandingan pertamanya di Bundesliga musim ini pada Sabtu (6/8/2022) kemarin. Menjamu Bayern Munchen, mereka dibantai 1-6.

Perkiraan Susunan Pemain

Real Madrid (4-3-3): Courtois; Carvajal, Eder Militao, Rudiger, Mendy: Kroos, Casemiro, Modric: Valverde, Benzema, Vinícius Junior.

Pelatih: Carlo Ancelotti.

Info skuad: Tidak ada pemain absen.

Eintracht Frankfurt (3-4-2-1): Trapp; Toure, Tuta, N’Dicka; Knauff, Sow, Rode, Kostic; Kamada, Gotze; Borre.

Pelatih: Oliver Glasner.

Info skuad: Oungene (cedera), Buta (cedera).

Barcelona Disebut Tim Terbaik di Eropa, Xavi: Siapa Bilang Begitu?

Pramusim Barcelona sejauh ini berjalan memuaskan. Xavi bisa mematangkan gaya main dan taktik di lapangan, para pemain baru pun tampak beradaptasi dengan baik.

Lancarnya pramusim Barca dapat dilihat dari beberapa hasil pertandingan terakhir. Mereka bisa mengalahkan Real Madrid (1-0) dan bermain imbang dengan Juventus (2-2).

Memang hasil-hasil tersebut tidak begitu mencolok, tapi permainan Barca di kedua pertandingan tersebut tampak menjanjikan. Ada banyak hal positif yang dilihat Xavi.

Skuad Barca pun tampak solid dan semakin menyatu. Ada banyak alasan untuk percaya diri menyambut musim depan.

Ritme masih kurang

Hasil imbang kontra Juve kemarin menunjukkan sedikit masalah Barca. Mereka sempat unggul, tapi kehilangan keunggulan tersebut karena lengah.

Xavi pun mengakui bahwa timnya belum maksimal. Namun, setidaknya jalur perkembangan Barca sudah benar.

“Kami lebih stagnan dari biasanya, tapi saya kira ini terjadi karena kurangnya ritme kami, karena hawa panas, dan karena lapangan yang sangat kering,” ujar Xavi.

“Di babak pertama, kami sedikit kesulitan karena winger kami terpaksa bertahan di sisi dalam. Namun, saya meninggalkan pertandingan ini dengan perasaan puas.”

Baca Juga: Barcelona Buru-buru Singkirkan Memphis Depay Demi Nomor Punggung 9

Turunkan euforia

Hasil-hasil apik pramusim ditambah dengan rekrutan menjanjikan tentu menunjukkan bahwa Barca siap bersaing. Bahkan, Blaugrana mulai digadang-gadang jadi salah satu tim terbaik di Eropa musim depan.

“Siapa bilang bahwa kami adalah tim terbaik di Eropa? Kami tidak menginginkan euforia atau perdebatan, kami harus mencapai keseimbangan emosional,” sambung Xavi.

“Kami berada di jalur yang tepat, tapi tentu saja kami harus tetap bersikap rendah hati dan terus bekerja keras,” tandasnya.

Inilah 5 Alasan Kenapa Barcelona Bisa Tumbangkan Keunggulan Real Madrid di Liga Spanyol

Barcelona sedang mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk menghadapi persaingan musim depan. Meski mengalami krisis finansial, Los Cules berusaha keras sebagai pemain berkualitas.

Sejauh ini, Barcelona telah menunjuk Franck Kessie dan Andreas Christenen. Keduanya didatangkan dengan status bebas transfer, sehingga Barcelona bisa menghemat biaya transfer.

Tak hanya itu, Barca juga masih aktif mengincar beberapa nama lain. Sebut saja Robert Lewandowski, Raphinha, dan Jules Kunde. Ketiganya masih dalam pengawasan El Barca. Kedatangan pemain baru ini tentu akan memperkuat tim asuhan Xavi Hernandes. Musim lalu, Barca gagal bersaing memperebutkan trofi, Real Madrid terlalu tangguh.

Namun, musim depan akan berbeda. Setidaknya, ada lima alasan Barcelona bisa bersaing dengan Real Madrid dalam perburuan gelar musim depan?

Skuad sedang dibentuk

Xavi tiba di Barcelona pertengahan musim, melanjutkan pekerjaan Ronald Koeman. Tentu ia harus berusaha memaksimalkan skuad yang ada semaksimal mungkin.

Sial, musim depan akan berbeda dan jauh lebih baik untuk Xavi. Dia punya beberapa pemain di bursa transfer musim panas ini.

Meski sulit, Xavi mulai membentuk skuat sesuai keinginannya. Membeli pemain yang tepat tentu bisa membantu Xavi menerapkan gaya utama yang diinginkannya.

Skuad Barca yang diinginkan Xavi mulai terbentuk. Jadi ada banyak alasan untuk lebih percaya diri musim depan.

Taktik Xavi semakin matang

Musim lalu, kedatangan Xavi membantu Barca menemukan kembali identitas mereka. Xavi menerapkan gaya permainan khas Barca yang hilang di era Ronald Koeman.

Gaya utama yang khas ini sangat penting bagi perkembangan Barca. Tidak seperti tim lain, Barca memiliki filosofi yang telah ada selama beberapa dekade, identitas mereka jelas.

Musim lalu, hanya dalam waktu lima bulan Xavi mampu mengembangkan tim, terutama jika dia diberi lebih banyak waktu untuk melatih taktik dan gaya permainannya.

Momen Pramusim

Xavi akan menjalani pramusim untuk pertama kalinya sebagai pelatih Barcelona. Tentu ini menjadi kesempatan penting untuk membentuk dan mempersiapkan tim dengan sebaik-baiknya.

Pramusim selalu dianggap sebagai salah satu momen terpenting dalam mempersiapkan sebuah tim. Ini adalah perbedaan besar bagi seorang pelatih yang tidak memiliki kesempatan untuk menjalani pramusim bersama tim.

Sekarang, Xavi memiliki kesempatan untuk memulai pramusim bersama, bahkan mungkin lebih awal. Xavi akan menggunakan kesempatan ini untuk lebih mengenal tim, begitu juga sebaliknya.

Lanjutkan Langkah Musim Lalu

Musim lalu, dalam lima bulan, Xavi mampu menaikkan level Barcelona ke level teratas. Puncaknya adalah saat Barca mengalahkan Madrid 4-0 di Santiago Bernabeu.

Perkembangan pesat dalam lima bulan ini seharusnya menjadi bukti potensi Barca. Di bawah Xavi, Barca bermain lebih kompak dan lebih percaya diri.

Oleh karena itu, jelas Xavi musim depan hanya perlu melanjutkan pondasi yang telah ia persiapkan. Barca bisa tampil lebih percaya diri untuk memperebutkan trofi.

Real Madrid lengah

Madrid adalah tim papan atas yang dipenuhi banyak pemain kelas dunia. Namun, musim lalu Madrid terbukti lesu, bahkan dalam pertandingan yang seharusnya mudah.

Musim depan, kecerobohan Madrid bisa menjadi celah yang dimanfaatkan Barca. Itu tidak pasti, tetapi ada kemungkinan besar bahwa situasi ini bisa terjadi.

Momen menentukan ini ditentukan dalam duel El Clasico. Jika Barca bisa mengatasi Madrid di El Clasico, kemungkinan besar mereka akan mendapatkan momentum untuk bangkit kembali.